Jumat, 15 Mei 2009

Ann's diary

Namaku Ann, aku seorang gadis berumur 17 tahun. Aku mempunyai seorang adik yang bernama Ferdinand. Ferdinand hanya beda setahun saja denganku. Aku bersekolah di salah satu SMA swasta disana. Aku tinggal di sebuah kota kecil di Mexico. Disana, aku dibesarkan oleh kakek dan nenekku. Ayah Ibuku? Mereka sudah tak ada saat aku berumur 6 tahun. Ayahku seorang pemusik yang handal. Namun, ia sering mabuk-mabukan karna ia tak kunjung mendapat pekerjaan. Bila Ayahku mabuk, ia tak segan-segan memukul bahkan menyirami Ibuku dengan air panas. Aku yang saat itu tak bisa melakukan apa-apa hanya bisa menangis dan melindungi adikku. Karena kesal dengan hal itu, Ibuku membunuh Ayahku. Ia memukul Ayahku dengan papan kayu sampai Ayahku tewas ditempat. Ibuku yang sadar akan perlakuannya segera menyerahkan diri ke kantor polisi dan bunuh diri disana. Masa lalu yang buruk bukan?


Senin, 19 Juni 2004
Hari ini, hari pertama ku masuk ke kelas baruku. Sebagai satu-satunya orang berkulit hitam dikelasku, aku seringkali diremehkan oleh teman-temanku. Namun, tak demikian oleh teman sebangkuku. Mora namanya. Walaupun ia berkulit putih, ia tetap berbuat baik padaku. Bahkan, ia meminjamkan pensilnya kepadaku saat aku tidak membawa pensil. Andai semua temanku seperti Mora ..

Selasa, 20 Juni 2004
Hari ini disekolahku, ada pelajaran musik. Aku suka sekali dengan musik. Mungkin, darah seni musik Ayahku mengalir di tubuhku. Jadi, kami disuruh membuat kelompok 2 orang dan kami memainkan sebuah lagu yang paling kami suka. Bagi kelompok yang paling baik, akan mendapat hadiah dari guru kami. Aku membuat kelompok dengan Mora, teman sebangkuku yang baik. Ternyata, dia sangat pintar bernyanyi. Suaranya bagus sekali. Aku jadi kagum padanya. Saat ia bernyanyi, aku dengan piawainya memainkan gitar. Kami melantunkan suatu lagu Mexico klasik. Begitu kami selesai, suara gemeriuh teman-temanku dan guruku, memenuhi kelas kami. Aku belumm pernah disambut segitu megahnya. Bahkan, teman-temanku yang membenci ku ikut bertepuk tangan, walau dengan muka yang dilipat. Aku pun tersenyum. Pada akhirnya, hadiah kelompok musik terbaikpun, jatuh kepada aku dan Mora.

Rabu, 21 Juni 2004
Hari ini, hujan turun dengan lebatnya. Aku duduk termenung di kelasku. Aku memang datang terlalu pagi. Jendela kelasku, basah oleh derasnya hujan yang turun dan dipenuhi oleh embun yang menebal.
Hujan
Datang
Pergi
Membawa serpihan
Menerbangkan mimpi ke angkasa
Membawa damai
Menghiasi hati
Merasuk ke jiwa
Menembus nadi

Kamis, 22 Juni 2004
Hari ini, ada pelajaran kebugaran jasmani. Aku paling benci pelajaran itu. Saat pelajaran, aku disuruh berlari mengitari sekolah. Untuk perempuan, waktunya harus 10 menit, yang laki-laki harus 7 menit. Aku berlari di tenga panas terik matahari yang membuat kulitku semakin hitam dan kusam.
Braaaakk .....!
Saat terbangun, ternyata aku sudah ada di ruang kesehatan. Tadi aku tersandung batu. Kacamataku pecah dan sekarang aku tak dapat melihat. Sudah begitu, kakiku pun sakiit sekali. Memar dan luka lecet menyatu dalam kakiku.
Oh Tuhan, ini sakiit, sakiit sekali!

Jumat, 23 Juni 2004
Hari ini, aku terpaksa bersekolah tanpa menggunakan kacamataku dan dengan kaki yang diperban. Teman-teman ku menertawakan ku, terutama Gabriella dan Olive. Oya, aku lupa mencritakan mereka. Mereka adalah teman sekelas ku. Mereka cantik dan berada di golongan kelas atas. Mereka suka sekali menjahili orang-orang lemah sepertiku. Untung, Mora selalu menolongku. Ia selalu membelaku saatdijahili oleh mereka. Sepertinya, mereka kesal akan hal itu karena mereka nampaknya menyukai Mora juga.

Sabtu, 24 Juni 2004
Hari ini hari Sabtu. Aku pergi membantu nenekku membuat roti yang akan dijual oleh Kakek. Kakekku seorang penjual roti, biasanya ia menjual roti di kota demi menghidupi nenekku, aku, dan Ferdinand adikku. Kakekku biasanya menjual roti sampai matahari terbenam. Biasanya, roti buatanya masih tersisa 1 atau 2 buah saat kakek sampai ke rumah.

Minggu, 25 Juni 2004
Yeaaaah! Hari ini, aku dan Ferdinand diajak memancing oleh kakek. Sudah lama sekali aku dan Ferdinand tidak pergimemancing di danau. Benar-benar hari yang menyenangkan.

*to be continued*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar